ANSOR KALBAR MEDIA, Pontianak – Menghadirkan banyak kalangan lintas agama dan organisasi kepemudaan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama. Selasa (6/6/2023) pagi.
Terdapat 50 peserta yang akan menjadi pelopor Moderasi Beragama di wilayah Kalimantan Barat. Bertempat di Aula Kanwil Kemenag Kalbar, semua peserta akan diwawasan baru dengan banyak materi hingga 9 Juni 2023.
Beberapa fasilitator yang akan mengisi materi seperti Dr. Anik Farida, Dr. Syamsul Kurniawan, Faisal Abdullah, Prof. Ibrahim, dan Dr. Wajidi Sayadi.
50 peserta yang mengikuti kegiatan selama 4 hari ini yakni dari MUI Provinsi Kalbar, PGWN Kalbar, Keuskupan Pontianak, PHDI Kalbar, Walubi Kalbar, Matakin Kalbar, FKUB Kalbar, Gerakan Pemuda Ansor Kalbar, Fatayat Kalbar, Pemuda Muhammadiyah Kalbar, Nasyiatul Aisyiyah Kalbar.
Forkupelia, Pelima, BKMT Kalbar, BKPRMI Kalbar, FKUB Kota Pontianak, dan 15 peserta dari ASN di linkungan keja Kanwol Kemenag Kalimantan Barat.
Dalam kegiatan orientasi ini, materi disampaikan dengan perpaduan esbreaking sehingga nuansa asyik dan santai dapat dinikmati oleh seluruh peserta.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Muhajirin Yanis pada sambutannya saat pembukaan menjelaskan, harapan besar dari kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama, seluruh peserta dalam menjaga tanggung jawab dan berperan aktif dalam menyampaikan bagaimana mewujudkan kenyamanan dalam ragam agama di Indonesia.
“Peserta setelah selesai dari kegiatan ini, harapan kita bisa lebih bijak menghadapi yang ada di lingkungan terdekat, syukur apabila dapat menyebarkan informasi ini ke organisasi turunannya,” ujar Muhajirin Yanis.
Melalui kegiatan ini pula, perwakilan berbagai lintas kerukunan dan organisasi kemasyarakatan ini juga kiranya dapat menyamakan persepsi terkait harapan besar dari Kementerian Agama. “Kalimantan Barat itu pada tahun 2022 masuk dalam 10 besar indek kerukunan beragama di Indonesia. Harapan kita, dengan banyaknya pembekalan melalui orientasi ini, dapat meningkatkan indeks kerukunan hidup beragama khususnya di Kalimantan Barat pada tahun 2023,” ujarnya.
Muhajirin Yanis yakin, 35 peserta dari kerukunan beragama dan organisasi kepemudaan ini dapat membantu pemerintah dalam mengurangi kesenjangan antaragama yang kadang terjadi. Serta menjadi penyambung kepada orang terdekat dan lingkungan tentang bagaimana menumbuhkan rasa toleransi untuk kerukunan beragama.
Pada kegiatan ini, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Kalimantan Barat menugaskan tiga kadernya mengikuti orientasi pelopor moderasi beragama. Yakni Kiai Fachol, Jubeironi dan Sholi Asrori.
Selain materi kelas, di hari terakhir nanti yakni 9 Juni 2023 nanti, setiap perwakilan kerukukan agama dan organisasi kepemudaan akan membuat testimoni tentang moderasi beragama sebagai bahan kampanye positif online di semua media sosial milik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. (*)
Posting Komentar