momen silaturrahmi hamzah haz mantan wapres ke PBNU
Wakil
Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) ke-9 H Hamzah Haz melakukan silaturahim
ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya 164 Jakarta
Pusat, pada Senin (7/6) sore. Pada pertemuan itu, Hamzah Haz banyak bercerita
mengenai pengalamannya sebagai anggota DPR RI dari Partai NU pada 1971.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyebut tokoh bangsa berusia 81 tahun
itu harus ditiru dan diteladani karena tidak pernah melupakan NU. Dikatakan,
Hamzah Haz juga banyak membantu memberikan kontribusi terhadap kemajuan NU di
Kalimantan Barat yang saat ini berhasil memiliki kantor.
“Kita harus meniru dan meneladani orang tua kita, senior kita, Pak Hamzah Haz
yang tidak pernah melupakan NU. Ketika jadi DPR, Ketua PPP, dan Wapres RI,
beliau tetap mengakui jasanya NU untuk negara, bangsa, umat Islam, dan
masyarakat pada umumnya,” tutur Kiai Said, kepada NU Online.
Soal alasan silaturahim yang dilakukan ke PBNU itu, Kiai Said menyatakan
bahwa hanya sebatas silaturahim karena Hamzah Haz merasa rindu dengan semua
yang ada di Kantor PBNU.
“Beliau kemudian banyak bercerita mengenai pengalamannya sebagai anggota DPR RI
Partai NU Kalimantan Barat pertama. Beliau jadi anggota DPR RI dari Partai NU
tahun 1971,” tutur Kiai Said. Ia berharap dan mendoakan agar Hamzah Haz
diberikan usia panjang serta selalu diberikan kesehatan karena masih dibutuhkan
berbagai nasihatnya untuk NU.
“Beliau baru saja ditinggal wafat istrinya karena serangan Covid-19. Mudah-mudahan Pak Hamzah Haz diberikan kekuatan, sabar, tabah, dan selalu istiqamah. Sebagai orang tua selalu kita harapkan wejangannya, mauizohnya, tausiyahnya, untuk kelanjutan NU,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani
menuturkan bahwa kedatangan Hamzah Haz ke PBNU hanya melakukan silaturahim.
Sebab berkat NU, Hamzah Haz pada 1971 menjadi anggota DPR RI dari Partai NU,
kemudian menjadi Ketua PPP, hingga menjabat sebagai Wapres RI.
“Kemudian beliau silaturahim ke sini. Beliau mengatakan baru saja ditinggal
wafat istrinya. Jadi kegiatannya sendirian, mendoakan sang istri secara khusus,
dan kegiatannya hanya difokuskan untuk ibadah saja,” tutur Kiai Manan, usai
menuntun Hamzah Haz hingga ke mobil pribadi di depan Gedung PBNU.
(Sumber : NU Online )
Posting Komentar