Pimpinan Wilayah

ANSOR KALBAR

Foto : kompas.com

ANSOR MEDIA KALBAR
- Salah satu lanjutan dari dari pelatihan digital yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Barat, ialah peserta harus menulis esai. Esai singkat dengan tema bebas tentang keunggulan di suatu daerah.

Tidak terlalu sulit rasanya untuk memcari topic untuk tulisan, namun peserta diuji untuk jeli melihat apa yang diunggulkan di daerah masing-masing. Mengingat pesertanya adalah keterwakilan  dari kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Barat.

Saya menarik ke belakang momen beberapa bulan lalu, dimana pecinta durian merasakan kekecewaan teramat menyedihkan.

Kalimantan Barat punya keunggulan pada raja buah ini, bila musim durian tiba, masyarakat akan menduyun berfantasi mencari durian yang bagus, ada pula yang mencari durian dengan harga ekonomis untuk menghilangkan keinginan. Bahasa Pontianak agar tak kemponan.

Kalimantan Barat memiliki ragam durian unggulan, seperti durian Batang Tarang, durian Pal (Kubu Raya), durian Jemongko (Sanggau).

Tahun ini adalah momen yang tak dikehendaki pecinta durian. Volume durian tahun ini relatif sedikit dari tahun sebelumnya, berakibat harga durian cukup tinggi. Masyarakat menengah ke bawah lebih banyak menahan rasa untuk menikmati.

Factor tingginya harga durian tahun ini, durian berbuah tidak serempak. Sebagian daerah durian mengalami gagal panen akibat gugur diterpa musim yang tak kondusif.

Dua durian unggulan Kalbar yang banyak dicari adalah durian Pal dan durian Jemongko. Tahun ini durian Pal juga terbilang gagal, jenis ini berada di lapak-lapak durian berkisar hanya satu bulan saja. Itupun kualitas buah kurang bagus, alhasil harga pun melambung tinggi. Pedagang menyebutkan durian Pal tahun ini terbilang gagal.

Kedua, durian Jemongko yang merupakan durian juara dalam kontes durian tahun 2019 lalu. Durian asal Kabupaten Sanggau ini lenyap tak beredar di tahun ini. Padahal pangsa pasarnya cukup tinggi.

Tahun 2020 lalu, tengkulak durian Jemongko kuwalahan melayani permintaan. Tahun ini anyep tanpa kabar. Jangankan baunya, wujudnya saja tak terlihat di lapa-lapak durian di Kota Pontianak.

Di Pontianak, harga durian relatif murah. Bila datang musim durian secara serempak di seluruh Kalimantan Barat. Harga durian dengan ukuran besar hanya kisaran harga Rp.50.000. Bahkan, bila memegang uang Rp.10.000 sudah bisa menikmati dua buah durian di lapak-lapak tepi jalan. Asyik bukan?

Di Kalimantan Barat, untuk menikmati durian tinggal bagaimana jeli dalam memilih. Tahu buah otomatis akan puas, tidak tahu jenis buah, siap-siap kecewa.

Menikmati durian di Kota Pontianak khususnya disarankan menikmati di tempat, jangan beli gelondongan bawa pulang. Sebab angka kejujuran pedagang durian sangat rendah. Kadang, pembeli dengan sistem take away diberikan buah busuk atau tidak bagus. Beda halnya bila makan di tempat, penjual tidak bisa mengelak, ia akan memilihkan buah yang relatif bagus untuk pembeli. Bila dapat buah busuk, otomatis akan diganti di tempat. Ini salah satu tip untuk pelancong yang akan datang ke Kota Pontianak untuk berburu buah durian ketika musimnya tiba.

Saya pribadi termasuk pecinta durian. Dua jenis durian yang saya rekomendasikan untuk dinikmati bila ke Pontianak, yakni durian Pal dan durian Jemongko. Dua jenis durian asli Kalimantan Barat ini terbilang jos gandos rasanya. Selainnya memilik ketebalan daging yang lebih, aroma dua jenis durian ini juga memiliki ke-khas-an.

Semoga tahun depan musim durian bagus, sehingga masyarakat kecil juga bisa berfantasi menikmari si raja buah. (*)

 Baca informasi lainnya di Google News

Subcribe Channel YouTube Ansor Kalbar Klik Disini

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama