Ngopi Tapi Tidak di Warung Kopi
ANSOR KALBAR MEDIA, Pontianak – Ada yang bertanya, kok repot banget sampai buat kegiatan khusus dengan judul NGINOM (Ngopi Lintas Banom) Nahdlatul Ulama Kalbar? Kenapa tidak kabari saja ketemu di warung ini atau itu saja?
Nah, pertanyaan seperti ini perlu dijawab sambil ngopi dan ngudud. Serius sih tidak, tapi perlu retorika yang baik, simpel, padat dan jelas.
Ini kegiatan non-formal dan mungkin jarang dilakukan di Kalimantan Barat. Khususnya NU yang memiliki banyak badan otonom. Inti besarnya dari kegiatan ini adalah. NGOPI sambil DISKUSI dan BERBAGI INFORMASI antarbadan otonom. Judulnya saja ngopi lintas banom, yang pasti dalam pertemuan itu menu wajibnya adalah kopi donk. Sedangkan menu lainnya sifatnya mubah. Hehehe.
Lebih panjang lagi, NGINOM adalah kegiatan santai yang muncul dari Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Barat yang menginginkan terjalinnya kebersamaan dan silaturahmi antarbadan otonom di Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat. Meskipun hanya dilakukan setiap satu bulan satu kali. Tapi, itu sudah sangat cukup untuk saling mengetahui informasi dan detail kegiatan yang dilakukan antarbadan otonom.
Pada pertemuan perdana NGINOM, dilaksanakan di Rumah Toleransi Gerakan Pemuda Ansor Kalbar pada Jumat (28/7/2023) sore. Kegiatan perdana dan asing ini dihadiri oleh 4 badan otonom NU Kalbar. Ialah GP Ansor, Fatayat, Pagar Nusa, dan ISNU Kalimantan Barat.
Banom lain kemana kok cuma 4 yang hadir? Sebagai shohibul bait, Ansor Kalbar sudah melayangkan undangan pada semua badan otonom, tapi yang lagi waktu kosong hanya 4 banom tersebut.
Kok tidak ada perwakilan dari PWNU Kalimantan Barat?
Pertanyaan ini agak panjang dan butuh segelas kopi untuk menjawabnya. Namun simpelnya, bahwa kegiatan NGINOM yang diawali oleh GP Ansor Kalbar sudah mendapat restu dari PWNU Kalimantan Barat dengan arahan “LAKSANAKAN”. Lampu hijau donk. Kebetulan, Sekretrais PWNU Kalimantan Barat berhalangan hadir karena masih berada di luar Kalimantan Barat.
Kok Ansor yang ngadain bukan PWNU saja yang ngundang?
Kan makin panjang pertanyaannya. Begini, hal kecil yang baik itu perlu dilakukan bukan hanya beroterika dan merangkai kata dengan segudang rencana. Namun eksekusinya entah kapan dan siapa yang melakukan. Kebetulan saat ini ide muncul dari GP Ansor Kalbar dengan lampu hijau PWNU Kalbar. Ya sudah, eksekusi meski hanya kopi yang disuguhi. Kemudian, ndak salah juga kan anak-anaknya NU membantu ide yang baik untuk orang tuanya.
Its oke, lalu apa hasilnya NGINOM pertama. Dan lanjut lagi ndak?
Pertanyaan ini harus saya jawab dengan panjang kali lebar tanpa kali tinggi. Sebab yang hadir pada NGINOM pertama rata-rata jarang olahraga, sehingga pertumbuhannya banyak ke samping, alias tidak tumbuh ke atas. Hehhehe.
Dari Fatayat, berbagi informasi bahwa dalam bulan depan akan ada kegiatan kaderisasi di beberapa daerah di Kalimantan Barat. Yakni Latihan Kader Dasar (LKD) Fatayat. Seperti di Ketapang dan Mempawah. Di akhir bulan Agustus, juga akan dilaksanakan Konferensi Wilayah Fatayat NU Kalimantan Barat.
Lanjut, bahwa Fatayat mendukung kegiatan NGINOM ini dilanjutkan setiap bulannya sebagai media bertukar informasi dan silaturahmi antarbadan otonom NU. Bahkan, Fatayat siapa menjadi tuan rumah di pertemuan bulan depan.
Nah kan, Fatayat NU Kalbar mendukung kegiatan NGINOM. Bukan karena lintas badan otonom, tapi karena modalnya kecil, cukup dengan segelas kopi saja. Heheheheh.
Lanjut dari ISNU Kalbar. Hampir sama dengan dengan Fatayat. Setuju dilaksanakan secara berkelanjutan dengan ketentuan tidak dilaksanakan di warung kopi. Alasannya, silaturahmi di warung kopi tidak akan focus. Sebab kadang dalam pertemuan seperti ini butuh ruang serius bila ada hal penting yang perlu dibagikan kepada banom lainnya. Intinya makmum saja ISNU dengan gagasan awal bertajuk NGINOM ini. Dan Ketua ISNU Kalbar kabarnya siap support setiap bulannya. Soal support ini, saya juga tidak tahu, mau support apa dan bentuk apa. Apakah karangan bunga atau ucapan selamat. Wkkwkwkwkwk.
Pagar Nusa Kalbar lebih mengharapkan bagaimana NGINOM ke depannya dapat dilakukan lagi. Dengan catatan, ada perwakilan dari PWNU Kalbar yang hadir sebagai orang tua dari badan otonom yang ada. Barangkali juga ada informasi dan pengetahuan penting yang dapat disampaikan secara langsung dalam kegiatan bulanan seperti ini. Yang ini dicatat dengan baik karena sifatnya rekomendasi yang harus disampaikan.
Terakhir Gerakan Pemuda Ansor. Sebagai pencetus, Ansor senantiasa mengawali dan membarengi untuk melanjutkan diskusi santai bertajuk NGINOM. Salah satu rekomendasi Ansor setiap pertemuan NGINOM, adalah setiap badan otonom tak hanya membawa badan, namun membawa informasi dan laporan bentuk tulisan yang harus disampaikan kepada PWNU Kalimantan Barat sebagai rumah besar badan otonom semua.
Terkait kaderisasi, Ansor Kalbar memiliki 3 (tiga) agenda di bulan Agustus. Yakni PKD dan Diklatsar di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang pada 4-6 Agustus 2023. PKD di Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah pada tanggal 4-5 Agustus 2023. Terakhir Kemah Bakti Ansor Kalbar yang akan dilaksanakan di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak pada 26-27 Agustus 2023.
Bila tidak ada petanyaan lagi, maka tulisan ini saya tutup dengan kalimat “Mengabdi Tanpa Batas tanpa Melihat Isi Tas”. (*)
Posting Komentar